YOGYAKARTA

Yang unik tentang “Yogyakarta”

Apa yang akan saya sampaikan ini adalah sedikit tentang “Yogyakarta” yang saya anggap cukup unik.

Waktu itu saya masih duduk dibangku SD, Nama “Yogyakarta tersebut ditulis dengan hurup “Djokjakarta” kemudian suatu ketika ada istilah EYD atau ejaan yang disempurnakan dimana TJ diganti C,DJ diganti J dan J diganti Y dan lainnya,sehingga kata “Djogjakarta” kalau ditulis dengan EYD menjadi “Jogyakarta” ini adalah keunikan yang pertama.

Sekarang marilah kita perhatikan tentang penulisannya, dulu “Djogjakarta” dan sesuai EYD “Jogyakarta” sekarang ini banyak ditulis “Yogyakarta” tapi ada yang menulis “Jogjakarta” ini adalah keunikan yang kedua.




Keunikan yang lainnya adalah dari penulisan yang bermacam macam tersebut ternyata tidak menjadikan suatu masalah dan orang bisa menerima bahwa meski penulisannya berbeda tetapi maksudnya sama.

Bagaimana jika dibandingkan dengan kota lainya misal “Jakarta” tidak bisa ditulis “Yakarta” atau Surabaya” tidak bisa ditulis “Surabaja” atau “Purworejo” tidak bisa ditulis “Purworeyo” atau “Jayapura” tidak bisa ditulis “Yayapura” atau Jajapura” atau lagi “Jepara” tidak bisa ditulis “Yepara” dan masih banyak lagi…artinya tidak bisa adalah jika dipaksakan ditulis akan aneh dan kemungkinannya tidak bisa diterima oleh masyarakat.dan ini saya katakan keunikan yang ketiga.


Dan kalau kita perhatikan penulisan pada media cetak dan rambu rambu lalu lintas..penulisan kata “Jogjakarata” “Yogyakarta” cukup ditulis sepotong yaitu “Yogya” atau ditulis “Jogja” dan ini cukup unik karena sebuah nama kota bisa di tulis tidak lengkap termasuk dalam penulisan dimedia cetak.
Saya belum pernah menemui [bisa juga keterbatasan penulis] kota “Jakarta” ditulis menjadi “Jakar” atau “Surabaya” ditulis “Sura” jadi penulisan kata yang sepotong inilah yang unik karena bisa dipahami dan dimengerti dan tidak menimbulkan masalah..ini adalah keunikan yang keempat.

Yang lain adalah terkait dengan penyebutan..apapun tulisannya “Yogya” atau “Jogja” orang cenderung mengucapkan nya “Jogja” bahkan ada yang menyebut hanya dalam dua suku kata yang diucapkan dalam bahasa daerah [Pergi ke Jogja=lungo nang “Yojo”] kata “Yojo” ini sudah mewakili penyebutan “Jogja” atau “Yogya” atau “Yogyakarta” atau “Jogjakarta” menurut saya ini adalah suatu keunikan juga, dan saya katakan keunikan kelima.

Jika ada yang salah tentang tulisan tersebut sebelumnya mohon maaf dan bisa koreksi jika ada yang kurang pas.Terima kasih.

Popular posts from this blog

BAHAGIA

Pringgondani